Friday, June 10, 2011

tata tulis bahasa indonesia


TATA TULIS BAHASA INDONESIA



 










Disusun oleh :
Ahmad Muzaki





STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYAH CILACAP 2010







BABII
PEMBAHASAN

A. Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

Penulisan bahasa Indonesia ragam resmi harus mengikuti ketentuan yang tercantum dalam pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Walaupun Pedoman Umum Bahasa Indonesia yang Disempurnakan telah berlaku sejak tahun 1972, dewasa ini banyak penulisanya yang salah atau menyimpang.
Berikut adalah penerapan Ejaan Bahasa Indonesia yang telah Disempurnakan
1.      Pemisahan Suku Kata
a.       Swas-ta, cap-lok, April
b.      Ad-mi-nis-tra-si, de-mon-stra-si
2.      Pemakaian Huruf Besar atau Huruf Kapital
a.       Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku,majalah,dll kecuali partikel seperti : di,ke dari, untuk, dalam, dan yang, yang tidak pada posisi awal.
Contoh :
v  Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Lanjutan Atas.
v  Hubungan antara Petani dengan Hama Pertanian.
b.      Huruf besar dipakai pada huruf pertama nama Tuhan, kata ganti Tuhan, dan hal-hal yang berhubungan dengan keagamaan.
Contoh :
v  Tuhan Yang Maha Kuasa
v  Bimbinglah hamba-Mu
3.      Penulisan Gabungan Kata
a.       Ikhtisar
Ø  Prinsip dipisahkan
Tanggung jawab          mata pelajaran         kereta api cepat, hancur lebur dll.
Ø  Ditulis serangkai karena kombinasi imbuhan
Memberitahukan       kesalahpahaman      ketidakadilan
Dll
Ø  Ditulis serangkai karena salah satu unsurnya tak dapat berdiri sendiri
Antarkota       dasawarsa       pancasila dll
Ø  Ditulis serangkai karena hubungan yang padu
Barangkali          bumiputra         halalbihalal dll
b.      Gabungan kata yang mungkin menimbulkan salah baca atau salah tafsir dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian antara kata yang bersangkutan.
Contoh :
Buku sejarah-baru            buku-sejarah baru dll
Sejarahnya yang baru          Bukunya yang baru
4.      Penulisan Kata Depan
Kata depan di, ke, dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali kata kepada, daripada, keluar (lawan masuk). Penulisan kata depan di, ke, sering dikacaukan dengan awalan di-, ke-.
Contoh :
Kata Depan                                                                    Awalan
di rumah                                                                        dimakan
di dalam                                                                         ditulisi
di sini                                                                              diambil
5.      Penulisan Partikel
a.       Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya, kecuali yang sudah padu dan benar.
Contoh :
v  Apa pun dimakannya, ia tetap kurus.
v  Jika ayah pergi, adik pun ingin pergi.
b.      Partikel per yang berarti mulai, demi, tiap, ditulis terpisah sedangkan per sebagai awalan yang berarti bagian ditulis serangkai.
Contoh :
v  Harganya Rp 5000,00 per helai.
v  Dua pertiga yang hadir menyatakan setuju.
6.      Penulisan Angka Bilangan
a.       Bilangan utuh
222      dua ratus dua puluh dua
b.      Bilangan tingkat
Abad XX, abad ke-20, abad kedua puluh
c.       Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan.
Contoh :
v  Ayah membeli tiga ekor kambing.
v  Ayah membeli 3 ekor kambing, 5 ekor ayam, dan 7
ekor itik.
d.      Lambing bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu susunan kalimat diubah, sehingga bilangan tidak terdapat pada awal kalimat.
Contoh :
7.      Penulisan singkatan
a.       Singkatan
a.n.          s.d.             d.a.      a.b.      u.p.
tgl.     Hlm.    dkk.     dsb.     Yth.
b.      Akronim
OSIS             DAMRI       ABRI          Subosukawonosraten
Depkes           Dinkes                 tilang     barlingmascakep
c.       Abreviasi
Pop    lab       info      honor   perpus
d.      Singkatan gelar
Dr.     dr.        S.H.     Ir.        M.A.
e.       Singkatan satuan ukuran
1         kg        m         Rp       ha
8.      Penulisan unsur serapan
Contoh :
Kompleks        kualitas                        aktif                 individual        praktik
Teks                 kuintas             aktivitas           material           standar
Dll.
9.      Penggunaan Tanda Baca
a.       Tanda titik ( . )
Dipakai pada akhir judul atau sub judul suatu karangan. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan angka ribuan dan tidak menunjukan jumlah.
Contoh :
Menyatakan jumlah                           tidak meyatakan jumlah
1.988 tahun                                        tahun 1988
2000 rupiah                                        uang 2000-an
Rp 5.000,00                                       uang 10000-an
b.      Tanda koma (,)
Dipakai dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contoh :
Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat.
Contoh :
Ketika saya datang, ia sedang tidur nyenyak.
Bandingkan dengan :
Ia sedang tidur nyenyak ketika saya datang.
c.       Penggunaan Garis Bawah
Ø  Garis bawah dipakai untuk nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip.
Contoh :
v  Majalah Pertiwi
v  Salah Asuhan, karya abdul muis
Ø  Penggunaan garis bawah pada setiap kalimat yang diperlukan, harus diberikan pada setiap kata.
Contoh :
v  Salah : Ayah pergi ke kantor.
v  Benar : Ayah pergi ke kantor.
Ø  Penggunaan garis bawah pada kata harus penuh.
Contoh :
v  Salah : berlari-lari
v  Benar : berlari-lari
B. Tata Tulis Karya Ilmiah
Tata tulis karaya ilmiah yang di ketengahkan di sini meliputi ketentuan-ketentuan mengenai penggunaan kertas,penggunaan huruf,penulisan angka atau lambang bilangan,penulisan bab dan sub bab,penomoran,penulisan label,dan gambar,penulisan sumber,penulisan nama,dan penulisan daftar pustaka.

1.      Penggunaan Kertas
Kertas yang digunakan untuk penulisan naskah karya ilmiah adalah kertas duplikator atau kertas HVS berwarna putih.Ukuran kertas kuarto (21,5 x 28 cm).Untuk kepentingan kertas,misalnya untuk pembuatan gambar atau grafik,dapat di prgunakan kertas ukuran lain dan penempatannya di dalam naskah dapat dilipat di sesuaikan dengan kertas naskah yang lanin.Untuk sampul boleh di pergunakan jenis dan warna kertas yang sama atau lain dengan kertas naskah.
2.      Penggunaan Huruf
Naskah karya ilmiah harus diketik dengan huruf pica (10 huruf dalam 1 inci) atau huruf standar dengan font 12 berwarna hitam.Huruf miring dan huruf persegi tidak boleh di pergunakan.Untuk menulius lambang,simbol,notasi,dan huruf-huruf lain yang tidak terdapat dalam mesin ketik umum dapat ditulis tangan dengan tinta hitam.
3.      Penulisan Angka
Ketentuan penulisan angka atau lambang bilangan dalam karya ilmiah adalah sebagai berikut :
a.       Semua bilangan ditulis dengan angka,kecuali bilangan 1 sampai dengan 9,bilangan yang berada pada awal kalimat,dan bilangan yang dapat  dituliskan  dengan satu atau dua kata.
b.      Untuk menyatakan tanda desimal dipergunakan koma bukan titik.
c.       Penulisan  angka ribuan,jutaan, dan sebagainya,yang menyatakan jumlah menggunakan titik dan yang menyatakan urutan tidak menggunakan titik pada setiap tiga huruf.
d.      Satuan ukuran di tulis sesuai dengan singkatan resminya.
4.      Penggunaan Jarak
Jarak antarbaris dalam pengetikan karya ilmiah adalah dua spasi.Khusus untuk abstrak,terusan nama bab,terusan nama judul tabel dan gambar,dan kutipan langsung diketik dengan jarak dua spasi.Penulisan antarsumber dalam daftar pustaka diketik dengan jarak dua spasi,sedangkan tulisan daftar pada setiap sumber diketik dengan jarak satu spasi.

Jarak tulisan dengan tepi kertas ditetapkan sebagai berikut:
a.       Tepi atas        : 4cm(dari tepi atas sampai dengan nomor halaman)
b.      Tepi bawah    : 3cm (dari tepi bawah sampai dengan baris terakhir)
c.       Tepi kiri         : 4cm (dari tepi kiri sampai dengan huruf pertama)
d.      Tepi kanan     : 3cm (dari tepi kanan sampai dengan huruf terakhir tiap baris)
5.      Penulisan Alenia Baru
Pengetikan alenia baru dimulai setelah ketukan kelima dari tepi kiri ( menjorok kedalam ).Cara lain ialah tidak menjorok kedalam  akan tetapi setiap pergantian alenia harus di beri jarak dua kali ipat dari jarak biasa.Kedua cara itu boleh dipakai akan tetapi yang lebih umu ialah cara yang pertama.
6.      Penulisan Bab
Penulisan  bab ,subbab,dan ankak subbab di atur dengan ketentuan sebagai berikut :
a.       Bab ditulis dengan huruf kapital seluruhnya.Nomor bvab di tulis dengan angka Romawi.Akhir bab tidak menggunakan titik.
b.      Subbab dan nomor subbab dimulai dari batas tepi kiri dan tidak menggunakan garis bawah.pada setiap awal kata, kecuali kata tugas dipergunakan huruf kapital.Nomor urut subbab menggunakan huruf kapital dan di akhiri dengan titik.
c.       Anak subbab dan nomor subbab dimulai dari batas tepi kiri dan tidak menggunakan garis bawah.Pada setiap awal kata selain kata tugas  dipergunakan huruf kapital.Nomor urut anak subbab menggunakan angka Arab.Akhir anak subbab tidak menggunakan tanda titik.
7.      Penomoran
Ketentuan tentang penomoran adalah sebagai berikut :
a.       Penompran bab,subbab,dan anak subbab telah diketengahkan pada butir 6 diatas.Penomoran anak subbab ke bawah berturut-turut menggunakan huruf kecil,angka Arab dengan satu kurung,dan huruf kecil dengan dua kurung.
b.      Penomoran halaman dengan angka Arab di sebelah kanan atas,kecuali pada halaman baru awal bab dan pada halaman pelengkap sebelum naskah pokok.
c.       Daftar pustaka tidak boleh menggunakan nomor.
8.      Penulisan Tabel dan Gambar
Penulisan tabel dan gambar dalam  tulisan ilmiah di atur sebagai berikut :
a.       Tabel sedapat mungkin di usahakan tudak ganti halaman.
b.      Apabila terpaksa tidak dapat dalam satu halman,tabel dapat disambung melebar atau memanjang dan dapat dilipat sesuai dengan ukuran kertas yang lain.Cara  lain adalah dengan meneruskan ke halaman berikutnya dengan membubuhkan keterangan “lanjutan” tanpa menuliskan judul tabelnya.
c.       Tabel yang dibuat melebar,bagian atasnya ditempatkan pada bagian kertas yang dekat dengan jilidan.
d.      Nomor dan judul gambar ditempatkan simetris diatas tabel.Judul tabel tidak diakhiri dengan titik.
e.       Nomor dan judul gambar ditempatkan simetris dibawah gambar,judul gambar tidak menggunakan titik.
f.       Gambar sama sekali tidak boleh dipotong atau dipenggal.
g.      Nomor urut tabel menggunakan angka Arab,sedangkan nomor urut gambar menggunakan angka romawi.
9.      Penulisan Sumber
Penulisan sumber bacaan yang ditulis dalam karya ilmiah mengikuti ketentuan penulisan sebagai berikut ini.
a.       Sumber bacaan yang diacu dituliskan  pada akhir kutipan atau acuan diantara tanda kurung,dengan mencantumkan nama pokok pengarang,tahun terbitan,dan nomor halaman yang diacu.Di antara nama pengarang dan tahun terbitan di pergunakan tanda koma,sedangkan diantara tahun dan nomor halaman dipergunakan tanda titik dua.
Contoh : ( Tarigan,1984 : 29)
b.      Apabila nama pengarang sudah di sebutkan terlebih dahulu,harus diikuti dangan penerbitan dan nomor halaman di dalam kurung.
Contoh : Tarigan (1984 :29)
c.       Penggunaan cattan kaki atau foot note tidak di perkenankan.
10.  Penulisan nama
Penulisan nama yang baik diacu dalam uraian maupun yang dicantumkan pada daftar pustaka mengikuti ketentuan penulisan sebagai b erikut ini :
a.       Nama pengarang yang diacu didalam uraian  atau didalam karangan hanya nama pokoknya saja yang ditulis.
b.      Didalam daftar pustaka nama pengarang yang terdiri dari dua penggal nama atau lebih,yang dituliskan nama pokoknya (biasanya nama belakang) diikuti dengan singkatan nama depannya.Di antara nama pokok dan nama depan dipergunakan tanda koma.
c.       Pengarang yang terdiri dari dua orang keduanya dicantumkan.
d.      Pengarang yang terdiri dari tiga orang atau lebih,yang dicantumkan hanya nama pokok pengarang pertamanya saja dan diikuti dengan singkatan “dkk”.
e.       Gelar kesarjanaan tidak boleh ditulis dalam karya ilmiah.
11.  Penulisan daftar pustaka
Penulisan daftar pustaka meliputi penulisan daftar  buku,artikel dalam majalah ilmiah,dan publikasi lain yang layak digunakan sebagai acuan dalam penulisan karya ilmiah.
a.       Penulisan buku
Penulisan buku dalam daftar pustaka mengikuti urutan: nama pengarang,tahun terbit,nama buku,tempat penerbitan,dan nama penerbit.
Contoh : Alisjahbana. S.Takdir. 1957. Sejarah Perjuangan dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Rakyat.
b.      Penulisan Artikel
Penulisan artikel meliputi urutan: nama pengarang,tahun terbit,judul artikel,nama majalah,volume dan halaman dimuatnya artikel tersebut.Judul artikel di antara tanda petik dua,sedangkan nama majalah digaris bawah.
Contoh : Halim Amran. 1976. “Fungsi Bahasa Nasional”.Dalam Amran Halim (Ed),Politik Bahasa Nasional I,halaman 15-25. Jakarta:Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
c.       Penulisan Oublikasi lain
Penulisan publikasi lain dalam daftar pustaka menyesuikan dengan penulisan buku artikel di atas.
d.      Pengurutan Daftar Pustaka
Daftar pustaka di urutkan secara alfabetis.Nomor urut tidak noleh dipergunakan dalam penulisan daftar pustaka.












0 comments:

Post a Comment